Oleh Zafril
Ide
adalah kekayaan yang selalu mengalir. Dia bagaikan mata air di lembah di antara
bukit yang hijau. Dia tidak akan pernah mengering, atau menyusut sekalipun,
selama bukit hijau tetap terpelihara dan tidak tersentuh tangan-tangan jahil
yang menggunduli hutan secara serakah. Itulah ‘ide’. Kekayaan yang tidak akan
pernah habis selama kita memelihara kesuburannya.
“Dalam tata ekonomi
baru, sumber-sumber daya ekonomi strategis tidak lagi muncul dari dalam tanah.
Sumber-sumber daya strategis adalah ide-ide dan informasi yang lahir dari
pikiran kita” kata John
Sculley, mantan direktur Apple Computers. Ide yang tumbuh pada otak
yang kerdil dan pikiran yang gersang bagaikan ‘kerakap tumbuh di batu, hidup
segan mati tak mau’. Hanya ada satu jalan untuk menumbuh suburkan ide: suburkan
pikiran dan luaskan wawasan melalui ‘belajar, belajar dan belajar’.
Masalah
lain yang sering kita hadapi adalah: Mudah menemukan dan melahirkan ‘ide’
tetapi lebih mudah lagi menundanya. Kita kesulitan untuk merekam ide untuk
dapat digunakan bila diperlukan atau untuk dijual kepada orang yang
memerlukannya. Akibatnya, ide yang cemerlang yang suatu waktu dapat merobah
hidup kita menjadi hilang dan melayang entah kemana.
Informasi
adalah mata uang baru saat ini. Dalam Era Informasi, dimana kita hidup
sekarang, kekayaan adalah milik mereka yang memiliki informasi yang terus
mengalir. Dengan kata lain, selama kita memiliki informasi yang diinginkan orang
lain, orang bersedia untuk membayarnya. Kita bisa menjadi kaya hanya dari produk
informasi berupa ide-ide yang kita jual.
Mindset
adalah segalanya. Berdayakan diri untuk menjadi generator penghasil uang. Awali
dengan hal-hal di antara telinga kita dan kemudian terus ke bagian lain. Jika
belum punya ide, apalagi sarana tempat menjual, tidak ada salahnya kita memulai
dengan memasarkan produk orang lain. Tentu saja kita harus memilih produk yang
nichi dengan bonus yang tinggi. Seperti plr gold blowout, bisnis online yang dirintis oleh Edmund Loh & Wong Elle
dari Malaysia, berupa produk jadi yang
dapat diedit, diberi label dan dijual atas nama sendiri. Setiap produk terdiri
dari Video dan e-book dalam format MS-Word, PDF dan Slide. Lain lagi dengan Internet Marketing Book yang memberikan
kesempatan untuk belajar internet marketing melalui e-Book gratis. Atau belajar
bagaimana menjadi member secara gratis, seperti yang ditawarkan oleh Set Up a Membership Site.
Jika
merasa gagap untuk memulai bisnis melalui internet, apalagi dengan kemampuan
berbahasa Inggris yang lemah, cukup banyak website berbahasa Indonesia di
pasaran. Hanya saja kita harus lebih selektif dalam memilih, dengan
pertimbangan:
Ø Apakah
produk yang ditawarkan berguna untuk kita dan untuk orang lain sehingga layak
untuk dijual?
Ø Apakah
produk dan sistim yang ditawarkan dapat membimbing kita untuk mahir dalam
bidang internet marketer?
Ø Apakah
tawaran yang dijanjikan tidak melangit untuk menjadi kaya tanpa harus bekerja?
Ø Apakah
produk dan sistim yang ditawarkan dapat diterima akal sehat serta tidak
bertentangan dengan norma agama dan norma bangsa?
Pertimbangan
tersebut diperlukan agar kita tidak terjebak pada tawaran yang menggiurkan yang
pada gilirannya membuat kita patah semangat dan bahkan membenci internet
marketer. Beberapa bisnis internet berbahasa Indonsia yang penulis ikuti
adalah:
1. Shalat Sempurna:
Selain sebagai member, mendapatkan 3(tiga) e-book yang amat diperlukan sebagai
muslim – Melihat Shalat Nabi, Membangun Kebiasaan Shalat Berjamaah, dan Strategi
Meraih Shalat Khusuk – serta buku lainnya yang diperlukan dalam kegiatan
beribadah dan akhlak Islami.
2. Belajar Inggris:
Sistim yang ditawarkan memang berbeda dengan yang pernah dipelajari di sekolah
atau tempat kursus. Belajar berbahasa Inggris tanpa grammar dalam bentuk DVD
dan dikirim ke alamat. Grammar memang hantu yang menakutkan dalam belajar
bahasa yang mengkibatkan orang gagap karena takut salah. Kita bisa dan berani
berbicara karena orang tua kita tidak menggunakan grammar (tata bahasa) waktu
mengajar anaknya berbicara. Grammar (tata bahasa) memang perlu, tetapi itu nanti
setelah lancar berbahasa.
3. Asian Brain:
Sebuah institusi belajar internet marketer di rumah sendiri. Belajar langkah
demi langkah melalui e-book dan vcd serta software yang diperlukan dalam
praktek.
Bisnis
melalui internet merupakan bisnis yang terus berkembang tanpa batas.
Jangkauannya amat luas. Tidak perlu tempat berupa toko atau warung untuk
jualan. Tidak perlu kenderaan untuk menjajakan barang dagangan. Dan tidak perlu
percetakan untuk menggandakan produk informasi yang kita hasilkan. Betapa banyak
orang berhasil memasarkan produk mereka atau produk temannya dari rumah sendiri
dengan hanya bermodalkan komputer dan jaringan internet.
Jangan
mau ketinggalan. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa arti. Memanjakan diri dalam
zona nyaman dengan bersantai dan memperpanjang istirahat adalah jalan terbaik
menuju kegagalan.
Manfaatkan
waktu senggang dengan terus belajar dan berbuat. Ambil kesempatan selagi ada. Belajar
bukanlah milik orang dengan usia 18 tahun ke bawah, atau milik orang yang masih
berstatus pelajar dan mahasiswa. Tetapi milik kita semua.
Semoga
informasi ini memberikan pencerahan kepada kita dalam rangka meningkatkan taraf
hidup untuk pembangunan bangsa dan negara.
Terima
kasih,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar