Minggu, 25 April 2010

Untuk Apa Pendidikan Seni?

Oleh Hj. Yudesni, S.Pd
Guru SMPN 88 Jakarta
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan simbol-simbol perintah, tidak hanya untuk melestarikan dan mewariskan akumulasi kearifan, tetapi juga memberikan suara dengan penemuan visi baru. Kita membutuhkan semua cara untuk memandang dunia karena tidak ada satu cara yang dapat mengatakan semuanya. Seni adalah bagian penting dari pengalaman manusia, bukan sekedar simbol. Pelajaran seni perlu untuk mengetahui bagaimana manusia berkomunikasi, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui musik, tari, dan seni visual. Istilah pendidikan seni memiliki berbagai arti sepanjang sejarah. Istilah seni mencakup musik, tari, drama dan seni visual. Seni visual dan musik secara tradisional mendapat porsi utama dalam pendidikan.

Sejak awal kurikulum yang umum di sekolah-sekolah, Guru seni harus berjuang secara serius untuk menguasai dan mengembangkan seni. Selama bertahun-tahun pula, seni telah mengambil peran sebagai promotor, sebagai aksesori untuk mata pelajaran di sekolah, sebagai program khusus untuk orang-orang berbakat atau sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.

Air Mata Pahlawan Pendidikan

New Page 2
Oleh: Drs. Zafril
Amat beruntunglah Indonesia yang memiliki Pahlawan Pendidikan. Mereka sadar bahwa keterbelakangan, kemiskinan, atau banyaknya kakitangan penjajah adalah akibat rendahnya pendidikan masyarakat. Mereka melihat: Betapa banyaknya orang yang siap menggadaikan bangsa dan negara sendiri untuk sesuatu yang bernama ‘harta’ dan ‘tahta’. Betapa banyaknya orang yang bersedia menjadi alat penjajah untuk menyiksa, menggusur dan atau merampas harta bangsanya sendiri untuk mempertahankan kedudukan demi gaji dan jabatan yang dijanjikan.

Pahlawan kita berjuang untuk kemerdekan dan pendidikan di bawah tekanan, penyiksaan, pengucilan dan bahkan ditangkap untuk dibuang atau dipenjarakan. Tetapi semangat mereka tidak pernah luntur, cita-cita mereka tidak pernah kabur, dan bahkan harta pun mereka korbankan untuk sesuatu yang bernama ‘pendidikan’. Cita-cita pahlawan pendidikan kita adalah untuk menjadikan bangsa dan negara ini menjadi bangsa dan negara yang jaya, dengan penduduk yang cerdas, bermartabat, dan sejahtera, dan yang terbebas dari penjajahan – baik penjajahan konvensional maupun penjajahan moderen.